Perfilman

Hubungan Diplomatik Antara China dan Indonesia Sejak Tahun 1950

27 Juni 2024
Oleh: Gunawan Paggaru

Estimasi dibaca dalam 2.5 menit

Hubungan diplomatik antara China dan Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan sejak pertama kali terjalin pada tahun 1950. Hubungan ini telah melalui berbagai dinamika, mulai dari kemitraan yang harmonis hingga ketegangan diplomatik, namun selalu kembali ke jalur kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak. Berikut adalah tinjauan mengenai evolusi hubungan diplomatik antara kedua negara ini.

 Awal Mula Hubungan Diplomatik (1950-1965)

Hubungan diplomatik antara China dan Indonesia resmi dibuka pada tanggal 13 April 1950. Pada masa awal ini, hubungan kedua negara cukup erat, terutama dengan adanya solidaritas Asia-Afrika yang dideklarasikan pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Zhou Enlai memainkan peran penting dalam mempererat hubungan ini, dengan kedua negara mendukung gerakan dekolonisasi dan non-blok.

Masa Ketegangan (1965-1990)

Hubungan bilateral mengalami kemunduran pada pertengahan 1960-an. Setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965, yang diikuti oleh pergantian kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Soeharto, hubungan diplomatik antara kedua negara memburuk. Indonesia menuduh Partai Komunis Indonesia (PKI) mendapat dukungan dari China dalam upaya kudeta, yang menyebabkan putusnya hubungan diplomatik pada tahun 1967.

Normalisasi dan Pemulihan Hubungan (1990-an)

Setelah berakhirnya Perang Dingin dan reformasi politik di kedua negara, hubungan diplomatik antara China dan Indonesia mulai dipulihkan. Pada tahun 1990, kedua negara sepakat untuk membuka kembali hubungan diplomatik secara resmi. Pemulihan ini ditandai dengan kunjungan resmi pejabat tinggi dan penandatanganan berbagai perjanjian kerjasama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, budaya, dan teknologi.

Era Kerjasama Strategis (2000-an hingga Sekarang)

Memasuki abad ke-21, hubungan China dan Indonesia semakin erat dengan adanya peningkatan kerjasama di berbagai sektor. Pada tahun 2005, kedua negara menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang mencakup kerjasama ekonomi, keamanan, dan budaya. Dalam bidang ekonomi, China telah menjadi salah satu mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Investasi China di Indonesia juga meningkat, terutama dalam proyek infrastruktur seperti pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Kerjasama di bidang maritim juga menjadi salah satu fokus utama hubungan bilateral, dengan kedua negara sepakat untuk memperkuat keamanan dan stabilitas di wilayah Laut China Selatan. Selain itu, pendidikan dan pertukaran budaya terus ditingkatkan melalui berbagai program beasiswa dan pertukaran pelajar.

Kerjasama di Bidang Perfilman

Salah satu aspek penting dalam kerjasama budaya antara China dan Indonesia adalah kolaborasi dalam bidang perfilman. Sejak beberapa tahun terakhir, kedua negara aktif mempromosikan produksi film bersama yang tidak hanya memperkaya industri perfilman masing-masing tetapi juga mempererat hubungan budaya.

Pada tahun 2015, film "Bali: Beats of Paradise" menjadi contoh nyata dari kolaborasi ini. Film ini menggambarkan keindahan budaya Bali melalui musik dan tarian tradisional, dan diproduksi dengan kerjasama antara sineas Indonesia dan China. Selain itu, Festival Film Internasional China-ASEAN yang diadakan setiap tahun juga menjadi platform penting bagi pembuat film Indonesia untuk mempromosikan karya mereka di pasar China.

Kerjasama ini tidak hanya membuka peluang ekonomi baru bagi industri perfilman kedua negara tetapi juga memungkinkan pertukaran budaya yang lebih dalam, memperkuat pemahaman dan apresiasi terhadap budaya masing-masing.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Meski hubungan China dan Indonesia secara umum berjalan positif, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Isu-isu seperti sengketa perbatasan maritim dan persaingan ekonomi regional terkadang menimbulkan ketegangan. Namun, kedua negara berkomitmen untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan kerjasama.

Prospek masa depan hubungan China dan Indonesia tampak cerah dengan komitmen kedua negara untuk terus memperkuat kemitraan strategis. Dengan potensi ekonomi yang besar dan pengaruh politik yang signifikan di kawasan Asia-Pasifik, hubungan yang harmonis antara China dan Indonesia diharapkan dapat membawa manfaat bagi stabilitas dan kemakmuran regional.

Sejak awal terjalinnya hubungan diplomatik pada tahun 1950, China dan Indonesia telah melalui berbagai dinamika yang membentuk hubungan bilateral yang kuat dan kompleks. Dari solidaritas awal hingga pemulihan pasca-Perang Dingin, dan menuju era kemitraan strategis di abad ke-21, kedua negara terus berupaya untuk mempererat kerjasama demi kepentingan bersama. Meski menghadapi tantangan, prospek masa depan hubungan China dan Indonesia tetap positif, berkat komitmen untuk dialog dan kolaborasi. Kolaborasi dalam bidang perfilman menjadi salah satu bentuk kerjasama budaya yang semakin mempererat hubungan kedua negara, memberikan manfaat baik secara ekonomi maupun sosial.

 

Gunawan Paggaru

Ketua Umum BPI