SGIFF 2017: Indonesia menjadi fokus tahun ini

Singapore International Film Festival (SGIFF) yang berdiri sejak 1987 merupakan salah satu festival film di Asia Tenggara yang memiliki posisi penting. Dan tahun ini SGIFF menjadikan Indonesia sebagai fokus.

"Tahun ini adalah perayaan 50 tahun hubungan bilateral Singapura - Indonesia dan SGIFF mengambil momen historikal ini untuk menempatkan Indonesia sebagai fokus utama festival. Tidak bisa dipungkiri bahwa sinema Indonesia memiliki pengaruh besar tidak hanya di SIngapura tetapi juga Asia Tenggara", jelas Aishah Abu Bakar, selaku manajer program SGIFF.

Pada pertemuan Selasa (11/07) lalu dengan BPI, bersama Low Zu Boon yang juga manajer program SGIFF, menyampaikan bila mereka ingin sekali mengeksplorasi praktik-praktik alternatif di sinema Indonesia.

"Walau kami belum memahami secara dalam, namun kami tahu bahwa sinema Indonesia yang digerakan oleh komunitas film adalah hal gila dan sangat inspiratif. Hal ini yang ingin kami hadirkan di festival kami tahun ini", ungkapnya.

Aishah dan Zu Boon juga akan menuju Yogyakarta untuk bertemu Jogja Film Academy, JAFF-NETPAC serta komunitas film di Yogyakarta sebelum kembali ke Singapura.

"Perjalanan ini walau singkat, namun memberikan kami segudang informasi serta jejaring yang kami perlukan. Tentu ini adalah hal yang sangat menggembirakan dan semoga rencana program fokus Indonesia bisa berjalan dengan lancar, terutama ketika BPI turut serta dalam kerjasama ini", ujar Aishah.