Perfilman
Generasi Muda Berkarya di Era Digital
Orasi Ilmiah Gunawan Paggaru, Ketua Umum BPI di ISI Padang Panjang.
Saya hadir di sini bukan hanya sebagai saksi dari pencapaian akademik yang luar biasa dari para wisudawan, tetapi juga sebagai wakil dari Badan Perfilman Indonesia yang terus berupaya mendukung dan mengembangkan industri film tanah air. Hari ini, kita merayakan lulusan-lulusan baru yang tidak hanya akan membawa ilmu yang mereka pelajari di sini ke dunia nyata, tetapi juga akan membawa semangat untuk memperkaya seni dan budaya Indonesia. Seni, khususnya film, adalah salah satu kekuatan utama yang dapat membentuk dan mencerminkan identitas bangsa.
Film sebagai Alat Perubahan dan Ekspresi Nasionalisme. Film memiliki kemampuan luar biasa untuk menyatukan masyarakat, menyuarakan keadilan, dan memupuk rasa nasionalisme. Melalui film, kita dapat menyampaikan kisah, nilai, dan cita-cita bangsa kita kepada dunia. Industri film di Indonesia telah berkembang pesat, dan tidak dapat kita pungkiri bahwa salah satu pelopor terbesar dari perkembangan ini adalah H. Usmar Ismail, yang pada tahun 2021 dianugerahi gelar Pahlawan Nasional di bidang perfilman.
Mengenang H. Usmar Ismail: Inspirasi Bagi Perfilman Nasional sebagai tokoh yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada tahun 1921, Usmar Ismail adalah seorang putra Minang yang membawa semangat dan idealisme khas masyarakat Minangkabau dalam setiap karyanya. Beliau dikenal sebagai pelopor perfilman Indonesia dan salah satu sutradara paling visioner di era pasca-kemerdekaan. Karya-karyanya, seperti film Darah dan Doa, bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana perjuangan dan pendidikan bagi masyarakat Indonesia yang baru merdeka.
Melalui Perfini, perusahaan film nasional pertama yang beliau dirikan, Usmar Ismail memulai sebuah revolusi dalam perfilman Indonesia. Beliau menunjukkan bahwa film dapat menjadi media yang kuat untuk membentuk identitas nasional, menyuarakan isu sosial, dan menginspirasi perubahan. Dengan semangat tersebut, beliau membawa perjuangan ke layar lebar, menggunakan film sebagai alat untuk memajukan cita-cita kemerdekaan Indonesia dan menceritakan kisah-kisah tentang bangsa ini kepada dunia.
Sebagai Bapak Perfilman Indonesia, Usmar Ismail adalah simbol keberanian, kreativitas, dan nasionalisme. Sosoknya menjadi inspirasi tidak hanya bagi para sineas di masa lalu, tetapi juga untuk generasi pembuat film di masa kini dan masa depan. Dalam konteks ini, saya ingin mengingatkan kita semua bahwa tugas kita sebagai insan perfilman adalah melanjutkan perjuangan tersebut—menggunakan film sebagai medium untuk menyampaikan kebenaran, keindahan, dan harapan.
ISI Padang Panjang dalam Perfilman Indonesia memiliki Peran Penting. Institut Seni Indonesia Padang Panjang, tempat kita berkumpul hari ini, juga memiliki kontribusi penting dalam perkembangan industri film nasional. Beberapa alumni dari kampus ini telah berperan aktif dalam dunia perfilman, baik di depan maupun di belakang layar. Mereka menjadi sutradara, penulis skenario, sinematografer, penata artistik, dan profesional lainnya yang terlibat dalam produksi film-film yang meraih penghargaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Hal ini membuktikan bahwa ISI Padang Panjang tidak hanya menghasilkan lulusan yang ahli dalam seni tradisional, tetapi juga membekali mereka dengan kemampuan untuk berinovasi dalam industri film yang semakin maju dan kompleks. Lulusan ISI Padang Panjang telah membawa semangat budaya lokal ke dalam dunia global, menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan teknologi modern dalam karya-karya sinematik mereka.
Saya yakin, lulusan-lulusan yang diwisuda hari ini akan melanjutkan tradisi tersebut, membawa film Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi, dan menggunakan karya-karya mereka untuk menceritakan kisah-kisah yang bermakna tentang bangsa kita.
Masa Depan Film Indonesia Adalah Tugas Kita Bersama. Saat ini, industri film Indonesia sedang berada di persimpangan yang menarik. Dengan kemajuan teknologi digital dan semakin berkembangnya platform distribusi global, peluang untuk berkarya semakin luas. Namun, di sisi lain, tantangan juga semakin besar. Kita harus mampu bersaing tidak hanya dengan produksi lokal, tetapi juga dengan karya-karya internasional yang terus masuk ke pasar kita. Saat ini, market share kita di tahun 2023 telah mencapai 61% dengan total jumlah penonton sebanyak 51 juta orang, dan diproyeksikan akan meningkat menjadi 75 juta penonton pada tahun 2024. Namun, apakah pencapaian ini sudah sesuai dengan harapan kita? Tentu saja bukan. Dari 150 judul film yang dirilis, hanya 20 film yang mampu meraih lebih dari 2 juta penonton, dan dari 20 film tersebut, 80% di antaranya adalah film horor. Apakah hasil seperti ini yang kita inginkan? Sekali lagi, saya tegaskan, bukan! Kita kaya akan cerita-cerita yang bisa diangkat melalui film, yang mampu mencerminkan jati diri kita sebagai bangsa besar dengan kekayaan budaya yang luar biasa. Sudah saatnya kita menjelajahi dan menampilkan kekayaan narasi tersebut untuk membangun perfilman yang lebih beragam dan bermakna.
Inilah saatnya kita bersatu untuk terus mengembangkan industri ini. Dan di sinilah pentingnya peran institusi seperti ISI Padang Panjang, yang secara konsisten mencetak generasi baru sineas dan kreator yang siap menjawab tantangan zaman. Sebagai Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia, saya ingin menyampaikan bahwa kami berkomitmen untuk mendukung para lulusan yang siap terjun ke dunia industri, baik melalui program pelatihan, kolaborasi, maupun kebijakan yang berpihak pada perkembangan film nasional.
Kepada para wisudawan dan wisudawati yang saya banggakan, perjalanan kalian baru saja dimulai. Ilmu yang telah kalian peroleh di ISI Padang Panjang adalah bekal berharga untuk menghadapi dunia nyata, tetapi lebih dari itu, kalian sekarang memiliki tanggung jawab yang besar. Tanggung jawab untuk terus berkarya, untuk menjaga nilai-nilai budaya kita, dan untuk membawa seni Indonesia ke panggung dunia.
Kalian adalah generasi penerus yang akan melanjutkan jejak tokoh-tokoh besar seperti H. Usmar Ismail, yang melalui film, telah membuka jalan bagi kita semua. Seperti yang beliau lakukan dalam karyanya, saya harap kalian dapat menggunakan film sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral, mengangkat keindahan budaya Indonesia, dan memperjuangkan nilai-nilai yang kalian yakini.
Akhir kata, saya ingin menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang mendalam kepada para wisudawan dan wisudawati. Selamat atas pencapaian kalian. Kalian telah melalui perjalanan panjang dan penuh tantangan untuk sampai ke titik ini, dan saya yakin bahwa masa depan yang gemilang menanti kalian.
Jadilah pembawa obor seni dan budaya Indonesia. Teruslah berkarya dengan semangat inovasi, menjaga integritas dalam setiap karya, dan jangan pernah berhenti belajar. Dunia perfilman Indonesia menunggu kontribusi kalian, dan saya percaya bahwa bersama-sama, kita akan membawa industri ini menuju masa depan yang lebih cerah.
Padang Panjang, 17 September 2024
Badan Perfilman Indonesia
Gunawan Paggaru
Ketua Umum