
BPI
Dirjen Kebudayaan; BPI Memayungi Seluruh Unsur Perfilman
Jakarta - Rabu (5/07), Dirjen Kebudayaan, Dr. Hilmar Farid sejak Rapat Paripurna menunjukan dukungan kuat kepada BPI. Dalam sambutannya kepada para ketua terpilih, tanpa basa-basi menyampaikan bila ia menunggu BPI untuk bertemu, segera setelah program hasil rapat kerja ditetapkan. Kesempatan itu baru datang Rabu lalu, bertempat di Gedung E Kemendikbud.
Dihadiri oleh beberapa Ketua bidang dan Wakil umum BPI, diskusi langsung membahas poin-poin program yang akan dikelola dan jalankan bersama. Dalam kesempatan itu pula Bapak Hilmar menyampaikan pandangannya mengenai posisi, peran serta fungsi BPI.
"Tidak ada keraguan dari saya bahwa BPI adalah lembaga sah yang memayungi seluruh unsur perfilman di Indonesia. Tentu saja dalam kerjanya, BPI harus berkoordinasi dengan lembaga seperti Pusbangfilm sebagai perwakilan pemerintah", ujarnya.
Beliau menekankan poin penting mengenai Rencana Induk Perfilman Indonesia (RIPN) dimana BPI sebagai satu-satunya lembaga yang sah untuk memberikan masukan kepada pemerintah dalam pembuatan RIPN tersebut.
"Banyak sekali perihal yang harus segera dikerjakan dalam membuat RIPN ini dan saya harap bisa diselesaikan dalam tahun ini. Pusbangfilm bersama BPI akan bahu membahu dalam mengatur proses pembuatannya, melibatkan semua elemen dan pihak pemerintah maupun swasta untuk berkontribusi", lanjutnya.
Dikesempatan tersebut, Ketua bidang Festival dalam negeri dan Penghargaan, Leni Lolang menyampaikan tentang pentingnya membuat pendataan terkini festival-festival film di Indonesia. Festival Film Indonesia (FFI) tahun ini akan dicoba sebagai momentum keterlibatan festival-festival domestik yang selama ini secara konsisten hadir di masyarakat.
"Sudah saatnya kita tidak hanya memberikan perhatian namun melibatkan langsung festival-festival film di Indonesia dalam penyelenggaraan FFI. Kita memang belum menata program secara rinci, namun komitmen kerja ini harus segera dibuat dan laksanakan", jelas Leni.
Adrian Jonathan sebagai Ketua bidang Literasi, Apresiasi dan Pengarsipan yang selama ini dikenal sebagai tokoh komunitas film, membenarkan hal tersebut. Menurutnya kerja-kerja komunitas film selama ini berkontribusi besar atas literasi dan apresiasi masyarakat Indonesia akan sinema.
"BPI dan Pusbangfilm punya tanggung jawab besar untuk memastikan mereka mendapatkan dukungan yang terprogram serta sistematis", ungkapnya.