
BPI
BPI dan SAAVA membentuk aliansi strategis untuk menciptakan jaringan investasi dan produksi kreatif intra-regional
Dua asosiasi terkemuka di Asia Tenggara, Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan Southeast Asian Audio-Visual Association (SAAVA), menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada 30 November 2017 di ScreenSingapore 2017.
BPI mewakili dan melayani masyarakat perfilman Indonesia yang berkembang melalui organisasi dan partisipasi acara film di dalam dan luar negeri, meneliti industri, mengembangkan apresiasi film Indonesia, dan memfasilitasi pembiayaan film berkualitas tinggi.
SAAVA adalah jaringan produksi kreatif nirlaba regional yang bertujuan untuk menyatukan produsen media dan pemodal di wilayah ini. Asosiasi ini melakukan pengembangan kreatif dan investasi media di seluruh wilayah Asia Tenggara melalui pelatihan,promosikan konten dan kemampuan ke pentas internasional, dan merangsang kolaborasi bisnis di antara para anggotanya. Organisasi ini merupakan mitra kunci dalam acara dan platform media terbesar di Asia Tenggara.
Melalui aliansi ini, BPI dan SAAVA akan bersama-sama mempromosikan industri hiburan, konten digital dan media produksi yang difilmkan di Indonesia dan sekitar Asia Tenggara. Beberapa tujuan meliputi:
- Mempromosikan lebih banyak produksi bersama antara Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara. Ini akan dilakukan melalui partisipasi aktif dalam platform masing-masing, serta penciptaan platform fisik serta online baru untuk memungkinkan kolaborator yang berminat untuk bertukar gagasan, berbagi informasi dan mendiskusikan kolaborasi. Kedua organisasi juga akan mengumpulkan informasi mengenai studi kasus produksi bersama untuk menciptakan titik belajar dan praktik terbaik.
- Mengembangkan industri media keuangan regional dengan mendidik investor mengenai metodologi investasi media yang sehat dan penataan dana film yang tepat, sambil mengajarkan produsen tentang penerapan yang tepat, anggaran yang jujur serta transparan, dan bagaimana melibatkan investor di sisi bisnis kreatif.
- Transfer pengetahuan dan keterampilan antara Indonesia dan Asia Tenggara, melalui partisipasi dan pertukaran yang lebih besar pada berbagai acara, dan berbagi data dan informasi.
- Mengembangkan dan mempromosikan praktik terbaik di seluruh wilayah secara bersama-sama. Mengembangkan proses akreditasi untuk personil kunci di dunua perfilman yang dapat diterapkan dan diakui di seluruh Asia Tenggara, memungkinkan kolaborasi yang lebih mudah antar negara yang berbeda di masa depan. Mengembangkan workshop dan master class yang bisa mengangkat standar pembuatan film di seantero wilayah, dengan akreditasi pendidikan yang direkognisi secara luas.
"Ini adalah saat yang menggembirakan bagi kami untuk memiliki kerjasama dan kolaborasi ini. Indonesia dan Singapura memiliki sejarah panjang di perfilman, sebagai bagian dari segitiga emas Asia Tenggara. MoU ini merupakan kunci penting bagi kedua negara untuk memanfaatkan potensinya dan membangun platform yang kuat untuk generasi penerus pembuat film Indonesia, Singapura dan Asia Tenggara," kata Chand Parwez, Ketua Umum BPI.
"Indonesia adalah pasar terbesar di Asia Tenggara, dengan sejarah budaya yang kaya dan industri media yang dinamis. Kolaborasi ini akan membantu memperluas dan memperkuat jaringan di seluruh wilayah, memungkinkan pembuat film, pemodal dan distributor untuk berbagi gagasan kreatif dan membuat kesepakatan bisnis dengan struktur bisnis. Kami sangat antusias untuk bekerja sama dengan BPI untuk mempengaruhi masa depan industri media di Asia Tenggara," ujar Chan Gin Kai, Presiden SAAVA.
MoU ini ditandatangani di Southeast Asian Film Financing Forum (SAFF), sebuah acara penting di pasar Asia Television Forum (ATF) dan ScreenSingapore (SS), konferensi tahunan dan pameran yang diselenggarakan pada 29 November hingga 1 Desember 2017 di Marina Bay Sands Convention Center.
Dijalankan oleh SAAVA, SAFF menyatukan eksekutif industri terkemuka dari seluruh wilayah dan dunia untuk melatih, dan memamerkan proyek film dengan fitur terbaik dalam pengembangan kepada pengambil keputusan utama dalam pembiayaan konten, distribusi, dan festival teratas melalui SAFF Project Market, 'Ties That Bind' Workshop yang prestisius serta Konferensi SAFF kelas dunia.
Tentang SAAVA (www.saava.org)
Southeast Asian Audio-Visual Association (SAAVA) adalah jaringan nirlaba yang berusaha menyatukan industri media di kawasan Asia Tenggra. Misi asosiasi ini adalah untuk memajukan pengembangan kreatif di seluruh wilayah, mempromosikan konten dan kemampuan media Asia Tenggara secara internasional, serta merangsang kolaborasi bisnis di antara para anggotanya.
Dengan populasi lebih dari 640 juta dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat, kawasan ini memberikan peluang yang luar biasa bagi industri media dan hiburan. Dengan memperkuat aliansi regional dan kemitraan antara produsen mapan, serta mendorong dan mentoring profesional media baru, SAAVA bertujuan untuk membantu anggotanya terlibat pada pertumbuhan kawasan ini serta berhasil di pasar internasional. Anggota kami meliputi produsen, pemodal, sutradara, distributor dan peserta pameran dari sektor film, TV dan media digital.
Program & Inisiatif SAAVA:
Forum Pembiayaan Film Asia Tenggara (SAFF)
SAFF adalah pertemuan puncak tahunan untuk produsen film layar lebar. Bagian dari Singapore Media Festival yang diadakan setiap akhir tahun, forum tersebut mempertemukan produsen dan pengambil keputusan internasional.
Laboratorium Kreatif SAAVA
Lab Kreatif yang mengidentifikasi, menginkubasi dan menginternasionalisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terbaik dari Asia Tenggara melalui kemitraan dengan perusahaan swasta yang mengkhususkan diri dalam pengelolaan HKI di berbagai platform.
Akademi SAAVA
Akademi ini menyelenggarakan lokakarya, masterclass serta kursus untuk mengangkat standar pembuatan film dan mempromosikan praktik terbaik, memberikan sertifikasi yang diakui di seluruh wilayah Asia Tenggara.
Media Investor Summit
Media Investor Summit mempertemukan para pemangku kepentingan utama di industri ini; investor, televisi, komisaris, perwakilan instansi pemerintah dan asosiasi, untuk membahas isu-isu yang paling penting yang dihadapi sektor kita saat ini.